Friday, April 15, 2011

Menari Ketika Hujan

Suatu hari saya naik sebuah taksi  menuju bandara. Kami melaju pada jalur yang benar ketika tiba-tiba sebuah mobil hitam melompat keluar dari tempat parkir tepat di depan kami. Supir taksi menginjak pedal rem dalam-dalam hingga ban mobil berdecit dan berhenti hanya beberapa sentimeter dari mobil tersebut.Anehnya, pengemudi mobil hitam tersebut mengeluarkan kepalanya dan malah memaki ke arah kami. Supir taksi hanya tersenyum dan melambai pada orang tersebut.Saya sangat heran dengan sikapnya yang bersahabat. Saya bertanya, "Mengapa anda melakukannya? Orang itu hampir merusak mobil anda dan dapat saja mengirim kita ke rumah sakit!"

Saat itulah saya belajar dari supir taksi tersebut mengenai "Hukum Truk Sampah".Ia menjelaskan bahwa banyak orang seperti truk sampah. Mereka berjalan keliling membawa sampah dalam wujud frustrasi, kemarahan dan kekecewaan. Seiring dengan semakin penuhnya sampah, semakin mereka membutuhkan tempat untuk membuangnya.Seringkali mereka membuangnya kepada kita. Jangan ambil hati, tersenyum saja, lambaikan tangan, doakan  mereka, lalu lanjutkan hidup. Jangan ambil sampah mereka untuk kembali membuangnya kepada orang lain yang anda temui baik di tempat kerja, di rumah atau dalam perjalanan.Intinya, orang yang sukses adalah orang yang tidak membiarkan "truk sampah" mengambil alih hari-hari mereka dengan merusak suasana hati.
Hidup ini terlalu singkat untuk bangun di pagi hari dengan penyesalan. Kasihilah orang yang memperlakukan anda dengan baik, berdoalah bagi yang tidak.
Hidup itu 10% mengenai apa yg kau buat dengannya dan 90% ttg bagaimana kamu menghadapinya.
Hidup bukan mengenai menunggu badai berlalu, tapi tentang bagaimana belajar menari dlm hujan.

Note: copas note fb teman, original post